Pages

Tuesday, 7 December 2010

Bahasa Indonesia (Lagi)

kata-kataku tentang susahnya Bahasa Indonesia terbukti sudah. kali ini pembuktian yang sedikit membuatku tercengang, karna terbukti oleh ribuan anak SSC dan ratusan anak kelas 9 di sekolah kemarin (6/12).


pertama, UAS Bahasa Indonesia, oh myy. Aku mengerjakan soal ini saat keadaanku masih sedikit nge-fly (efek radang tenggorokan dan flu, keadaan yang antara sadar dan tidak) tapi aku sadar, soal ini susah! soal ini terdiri dari 40 PG dan 5 essay. yap, PGnya aja ngajak ribut, apalagi essay nya. PG selalu didampingi oleh teks-teks panjang yang harus kita cari simpulan, gagasan utama, gagasan penjelas, kalimau utama, ikhtisar, topik, dan segala identitasnya. kalau aku sehat saja sudah malas membacanya, apalagi ini dalam keadaan sakit!


ternyata yang kesusahan bukan aku saja, aku tengok pojok kelas tempat bersarangnya sang juara kelasku, Esya,  mengerjakan dengan khidmat, tapi dengan wajah yang memprihatinkan, hahaha. kutengok ke belakang, Fenda kebingungan menjawab. Dan depanku Dito, sudahlah, dia sudah pasrah, hahaha. rintangan-rintangan PG belum berakhir, dilanjutkan dengan identitas, kelemahan, kelebihan buku, resensi, puisi, dannnnn laiinnya yang membuat batukku kembali kambuh. 


Dan dewa dari segala dewa soal Bahasa Indonesia kali ini adalah essay! soal pertama, membuat paragraf dengan 5W1H (cukup membuatku bingung). soal kedua, tuliskan identitas buku dalam resensi (aku bernafas lega), identifikasi puisi (aku megap-megap) coba, kita disuruh mencari tahu kalimat yang bernada (aku sama sekali ga ngerti soal ini dan aku menjawab asal, yang ternyata jawaban asalku itu pun tidak membawa keberuntungan karena salah) temanku sampai bilang begini : yang bernada gimana, itu kan puisi dari lirik lagu, jadi pasti bernada semua. benar juga ya, tapi sudahlah. yang keempat, aku lupa soal ini. dan yang terakhir adalah menerjemahkan iklan baris (aku masih mikir lama dalam soal ini)


itulah gambaran bagaimana soal itu membuatku sakit kembali setelah sebelumnya sudah enakan. nah, kalau disekolah tadi kita menyaksikan susahnya Bahasa Indonesia tahap pengerjaan, maka di SSC kita akan melihat susahnya Bahasa Indonesia dari segi hasil.


aku datang ke SSC untuk intensif Bahasa Inggris sambil melihat pengumuman hasil TO lalu. Aku ada di peringkat 15 dari 1000 sekian orang (turun 9 rank dari yang lalu), nilai-nilaiku bagus semua-diatas atau- 90, bahkan aku mendapat 100 dalam Biologi, tapi nilai Bahasa Indonesiaku 65. 65! WAW! Esya pun Bahasa Indonesianya hanya mendapatkan 80 (dia peringkat 10). aku segera mencari guru Bahasa Indonesia dan segera protes. aku oun bertanya, apa semua sekolah nilainya turun apalagi Bahasa Indonesianya?. katanya, Ya, nilai Bahasa Indonesia paling besar hanya 90. padahal banyak yang mendapat 100 dalam pelajaran lain, terutama Bahasa Inggris dan Matematika.  


Aneh bukan, lalu apa yang salah dengan bahasa kita ini? sekilas tidak ada yang salah tapi jika dicermati kita bisa melongo. Oh Bahasa Indonesiakuuu

No comments:

Post a Comment