Pages

Wednesday 8 December 2010

Serbuk-Serbuk Cinta

Yap yap. masa kelas 9 ku ini tidak hanya diisi oleh pelajaran, les, tugas, dan UN saja, tapi juga diisi oleh TEBARAN-TEBARAN SERBUK CINTA. Serbuk-serbuk cinta ini berada di sekelilingku dan tetap menjaga jarak denganku (hahaha). Kita ambil kisah tebaran serbuk cinta disekitarku saja ya (maaf ya yang ceritanya ke ekpos)


TEBARAN SERBUK CINTA
Saking lamanya sekelas dengan para BBQers, kayanya udah ada beberapa jalinan serbuk cinta diantara mereka. Udah jelas keliatan sih, tapi masih berkedok teman, hahaha. Ada yang suka dari jaman kapan sampe sekarang, ada yang masih berharap. Pokonya kelas 9 ini tiba-tiba pamor si serbuk cinta menanjak secara drastis. padahal saat di kelas 8 yang katanya puncak-puncak mainnya anak SMP, serbuk cinta kurang terdengar gaungnya, hanya beberapa kali dan tidak heboh.
Oke, si serbuk cinta ini biasanya baru dirasakan beberapa bulan setelah kita terinfeksi (masa inkubasi), dan setelah kita menyadari kita telah terinfeksi, kita jadi heboh dan sangat peduli sikap sang virus (yang menyebabkan infeksi) pada kita. dari hal yang sangat kecil, seperti senyuman, lirikan, atau segala yang berhubungan sama kita sampai hal yang ga penting sekali pun. Ya meskipun itu ga penting, tapi di mata para korban itu fine-fine saja. Hoo, disini kalian sudah terinfeksi pada stadium lanjutan. 
Selanjutnya adalah kita harus mengidentifikasi apakah kita hanya kagum atau suka. kalau kita kagum saja, ya sudah, lupakan senyumnya. kalau ternyata suka, ya selamat berjuang.


EFEK SERBUK CINTA (FLY)
Kalo udah jadian, biasanya suka nge-fly nih, pengennya sama pacar mulu. Pelajaran kadang jadi rada keganggu. Nah, kalo nge-fly tahap jadian sih gapapa, tapi kalo lagi nge-fly tahap PDKT kadang suka was-was juga, jadi kita deket sama sang virus, tapi kita ga yakin sang virus suka juga sama kita, atau dalam kasus lain, sang virus cukup banyak penggemarnya jadi kita harus panjang sabar.


KESELEK SERBUK CINTA (EFEK SAMPING)
Ininih bahayanya serbuk cinta, punya efek samping! Biasanya kasus dalam keselek serbuk cinta adalah:
a) sang virus yang sudah menjadi pacar ngambek, atau ngejauh dll. akibatnya kita jadi suka heboh, pengen marah-marah sendiri dan menggalau.
b) sang virus dalam tahap PDKT. perlakuannya kepada kia berubah, jadi tiis. kita langsung curhat ke temen deket sambil ngomel-ngomel da ngebanding-bandingin saat dia ga tiis dulu.akibatnya adalah nangis dan ngegalau. GALAU
c) sang virus dalam tahap PDKT. Welcome for rival! Inilah yang kurang bisa diterima. Biasanya kasus ini terjadi kalo sang virus banyak penggemarnya, kadang sang rival kepikiran banget sama kita. Gimana caranya biar dia jauh, biar dia ga diperhatiin si virus, dan biar dia dia dia......


keselek serbuk cinta ini banyak menimbulkan efek, yang paling sering adalah menjadi sedikit murung, sedih, dan menggalau! Ekstremnya adalah turunnya nilai. Kadang dimata sang korban, virus adalah segala-galanya.


Itu tadi Tebaran-tebaran serbuk cinta yang ada di sekitarku (sampel: Kelas 9A SMPN 14 Bandung). Meski bukan aku yang merasakan serbuk-serbuk cinta itu, tapi karena tiap hari mendengar ceritanya dan melihatnya, kadang aku suka ikutan keselek sebuk cinta juga, dengan cara mikirin gimana kelanjutan cerita mereka, hahaha. Ya sih, tebaran serbuk cinta sangat wajar di masa-masa sekarang, tak apalah. asalkan jangan sampai membuat nilai-nilai pelajaran terjun bebas.


begitulah ulasannya. Awas, hati-hati pada serbuk disekelilingmu :)

No comments:

Post a Comment