“Ya udah deh, terserah lo aja deh! Sekarang lo siap-siap, bos perusahaan dari Singapore ada yang tertarik sama desain lo, dia mau ketemu sama lo tu katanya”
Aku langsung berbalik dan memegang bahu Lissa dengan wajah berbinar, “Sure?!”
“I’m really really sure. He arrived at 9 and he told to big boss that he like your design and wanna invite you to his show next month. I’ve met him, he’s good guy”
“Wohoo, I can’t believe it. Okay, where is he? I’ll say yes without thinking about it anymore. Wohoo! Where is he?” aku ga bisa nyembunyiin kegembiraanku. Aku guncang-guncang bahu Lissa sampai dia meringis, hahaha.
“He’s waiting for you since 09.30 let you meet him. Wish he doesn’t thinking to cancel it because of your late”
“I wish, bye honey. I’ll meet him and sign the contract. Wish me luck!” aku lari terburu-buru ke ruangan big boss setelah mengucapkan kata-kata manis pada Lissa. Oh God, my dream comes true! Thank you!
Tok tok, kuketuk pintu pelan lalu segara merapikan bajuku.
“Ya, masuk” terdengar suara dari dalam. Itu pasti suara boss!
Dengan langkah percaya diri kumasuki ruangan itu.
“Nah, Mr.Andy, ini dia Ellyn”
Orang bernama Andy itu berdiri dan mengulurkan tangan padaku. Kami pun berjabat tangan. Dari dekat tercium aroma cologne nya yang menyejukan. Andy berpakain model casual, jas hitamnya terbuat dari bahan canvas, kancingnya tidak dia kancingkan, sehingga terlihat kausnya yang berwarna putih terdesak oleh tubuhnya yang six pack. Dia memakai celana jeans warna biru dongker. Dan sneakers menjadi pilihannya. Kulit orang ini kuning langsat, wajahnya oriental, tapi bukan oriental yang bertipe cute boys seperti pemain-pemain drama korea atau Taiwan, tapi oriental yang tegas, dan menyiratkan kelembutan. Physiclly, aku suka orang ini, tidak lembut, tapi juga tidak keras.
“Ellyna” kataku padanya
“Andy” dia tersenyum manis padaku. Tapi masih bisa dilihat, ini senyum bisnis
"Ya Ellyn, jadi Andy dari Brother Corp. dia ini suka dengan desain baju baju casual kamu. dia nanti mau bikin private fashion show di pulau Seribu, nah dia pengen nampilan beberapa desain kamu" Big boss memberitahu maksud kedatangan Andy.
"Ya Ellyn, saya suka dengan desain kamu yang ada di katalog Luxnic bulan lalu. dan saya rasa akan bagus kalau desainmu saya tampilakan di private show saya. kalau kamu tidak keberatan saya minta kamu untuk memperbolehkan saya untuk menampilkan desain kamu"
oke oke, aku seneng bangeet, desainku sampe mau di tampilin di private shownya Brother Corp. yang isinya jetset-jetset semua. "Hmm, kalau kantor saya mengijinkan sih saya oke oke aja pa, cuma untuk hak ciptanya jadi gimana?" jual mahal sedikit bro.
"Oh tenang aja, meskipun itu show dari kita, tapi kita ngambil beberapa desain dari luar juga, desain-desain dari desainer muda berbakat, dan kita ga ngambil hak ciptanya, hak ciptanya akan tetap jadi nama dan perusahaan kamu. dan bayarannya juga oke ko, yaa, meskipun belum sebesar yang profesional tapi lumayan. bayarannya diitung tiap desain"
"Hm gitu, baiklah Pa Andy, saya sih oke oke aja, nanti saya beritahu bapak kalau ternyata jadi ya, saya akan bicarakan dulu dengan yang lainnya" kalo ini bukan jual mahal, tapi prosedur, nunggu ijin big boss dulu.
"Baiklah kalau begitu, saya tunggu kabarnya ya, Ellyn. Pak, terimakasih atas waktunya, nanti calling saya ya kalo jadi" Andy berdiri dan menjabat tangan big boss, lalu tanganku. tak lupa kacamata yang ia selipkan di saku jasnya ia pakai dan langsung melenggang pergi dari ruangan.
"Ya gimana Ellyn, kamu mau?" ujar big boss setelah memastikan Andy sudah pergi.
"Saya sih oke oke aja boss, boss sendiri gimana?"
"Saya juga oke oke saja, Llyn. acaranya 3 hari, akomodasi dan uang saku kamu dapet dari Brother Corp. tapi kamu juga dapet dari kantor, itungannya uang dinas"
Wah, ga salah nih dapet ongkos double? Wahhhhh, untung besar nih! "Oke deh boss saya mau" ga usah pikir pikir bro, untung besar nih.
"Oke Llyn kalo gitu nanti sama minta Rina buat surat tugas dulu, nanti langsung dikasih ke kamu"
"Sip boss, makasih banyak ya" Aku berdiri, menyalami big boss dan langsung pergi keluar.
***
"Jus alpukatnya mba" pelayan kantin menaruh jus alpukat pesananku. suasana kantin sangat padat di saat waktu istirahat seperti ini.
"Iya makasih mas"
"Jadi gimana Llyn? lo jadi ngambil tawaran dari Bro Corp.?" sambut Lissa.
"Jadi lah Lis, bayarannya aja double, masa gue tolak" jawabku bersemangat sambil mengunyah basoku.
"Hah? double? double darimana?"
"Dari Bro Corp. sama dari kantor. kalo dari Bro Corp. gue dibayar sesuai dengan jumlah desain yang gue tampilin. kalo dari kantor ya itungannya dinas. lumayanlah menskipun bayarannya ga segede pro, tapi kan gue udah bisa nampang di pivate shownya Bro Corp."
"Wah, asik banget sih lo! Kenapa bukan gue sih yang dapet? Malah bocah yang bikin semua orang di rapat melongo ini" pukulan ringan Lissa mendarat dibahuku.
"Haha, bukan rejeki lo Sa, lah, gue kan udah dapet sial di rapat, nah sekarang giliran gue dapet untung nih"
"jadi maksud lo kalo mau untung harus sial dulu gitu?"
"Mungkin. Hahaha, udahlah, bentaran lagi juga lo dapet untung show dari Rebca, Rebca milih lo kan?"
"Iya sih, tapi kan shownya Rebca ga sekeren shownya Bro Corp. haa, heran ko lo yang bukan seorang karyawan teladan, yang sering diomelin boss, bikin onar mulu, ko bisa bisanya ikutan private show Bro Corp. lah gue yang sering disanjung bos cuma dapet show Rebca" Lissa mengela nafas panjang seolah-olah sangat putus asa."eh emang acaranya dimana sih?"
"Pulau Seribu. eh itu baso lo ga dimakan? buat gue ya" Wah, basonya Lissa nganggur kaga dicoel coel dari tadi.
"Iya nih ambil-ambil. gue udah ga nafsu" Lissa bertopang dagu sembari melihat tanpa semangat basonya yang dimakan olehku.
"Tenang aja Sa, dunia ga bakal ancur ko gue lebih mujur daripada elo"
"ah, sial lo Lyn!"
***
"Ya gimana Ellyn, kamu mau?" ujar big boss setelah memastikan Andy sudah pergi.
"Saya sih oke oke aja boss, boss sendiri gimana?"
"Saya juga oke oke saja, Llyn. acaranya 3 hari, akomodasi dan uang saku kamu dapet dari Brother Corp. tapi kamu juga dapet dari kantor, itungannya uang dinas"
Wah, ga salah nih dapet ongkos double? Wahhhhh, untung besar nih! "Oke deh boss saya mau" ga usah pikir pikir bro, untung besar nih.
"Oke Llyn kalo gitu nanti sama minta Rina buat surat tugas dulu, nanti langsung dikasih ke kamu"
"Sip boss, makasih banyak ya" Aku berdiri, menyalami big boss dan langsung pergi keluar.
***
"Jus alpukatnya mba" pelayan kantin menaruh jus alpukat pesananku. suasana kantin sangat padat di saat waktu istirahat seperti ini.
"Iya makasih mas"
"Jadi gimana Llyn? lo jadi ngambil tawaran dari Bro Corp.?" sambut Lissa.
"Jadi lah Lis, bayarannya aja double, masa gue tolak" jawabku bersemangat sambil mengunyah basoku.
"Hah? double? double darimana?"
"Dari Bro Corp. sama dari kantor. kalo dari Bro Corp. gue dibayar sesuai dengan jumlah desain yang gue tampilin. kalo dari kantor ya itungannya dinas. lumayanlah menskipun bayarannya ga segede pro, tapi kan gue udah bisa nampang di pivate shownya Bro Corp."
"Wah, asik banget sih lo! Kenapa bukan gue sih yang dapet? Malah bocah yang bikin semua orang di rapat melongo ini" pukulan ringan Lissa mendarat dibahuku.
"Haha, bukan rejeki lo Sa, lah, gue kan udah dapet sial di rapat, nah sekarang giliran gue dapet untung nih"
"jadi maksud lo kalo mau untung harus sial dulu gitu?"
"Mungkin. Hahaha, udahlah, bentaran lagi juga lo dapet untung show dari Rebca, Rebca milih lo kan?"
"Iya sih, tapi kan shownya Rebca ga sekeren shownya Bro Corp. haa, heran ko lo yang bukan seorang karyawan teladan, yang sering diomelin boss, bikin onar mulu, ko bisa bisanya ikutan private show Bro Corp. lah gue yang sering disanjung bos cuma dapet show Rebca" Lissa mengela nafas panjang seolah-olah sangat putus asa."eh emang acaranya dimana sih?"
"Pulau Seribu. eh itu baso lo ga dimakan? buat gue ya" Wah, basonya Lissa nganggur kaga dicoel coel dari tadi.
"Iya nih ambil-ambil. gue udah ga nafsu" Lissa bertopang dagu sembari melihat tanpa semangat basonya yang dimakan olehku.
"Tenang aja Sa, dunia ga bakal ancur ko gue lebih mujur daripada elo"
"ah, sial lo Lyn!"
***
No comments:
Post a Comment